PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
|
||||
LEMBAR
PENUGASAN
|
||||
NO. DOKUMEN
|
NO. REVISI
|
TANGGAL EFEKTIF
|
HALAMAN
|
|
FM-KA-02-03
|
00
|
16 Februari 2009
|
01 dari 01
|
LARUTAN HCL
DISUSUN OLEH:
NAMA : RIZKI ANANDA
NIM : 13 01 201
JURUSAN : TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
M E D A N
2 0 1 4
Asam klorida
Asam
klorida adalah
larutan akuatik dari gas hidrogen klorida
(HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara
luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan
yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam
klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan dalam awal
sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia Abu Musa Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad pertengahan
oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari batu filsuf,
dan kemudian digunakan juga oleh ilmuwan Eropa
termasuk Glauber, Priestley, and Davy dalam
rangka membangun pengetahuan kimia modern.
Sejak
Revolusi Industri, senyawa ini menjadi sangat penting
dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana.
Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan.
Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahunnya.
Sejarah
Asam
klorida pertama kali ditemukan sekitar tahun 800 sesudah masehi oleh ahli kimia
Jabir bin Hayyan (Geber) dengan mencampurkan natrium klorida
dengan asam sulfat ("vitriol"). Jabir menemukan banyak
senyawa-senyawa kimia penting lainnya, dan mencatat penemuannya ke dalam lebih
dari dua puluh buku. Penemuan Jabir atas air raja yang dapat melarutkan emas mengandung
asam klorida dan asam nitrat.
Pada
Abad Pertengahan, asam klorida dikenal oleh ahli kimia
Eropa sebagai spirits of salt
atau acidum salis (asam garam). Istilah asam garam ini pun
masih digunakan di beberapa bahasa dunia, misalnya dalam bahasa Jerman Salzsäure,
bahasa Belanda Zoutzuur, bahasa Mandarin 鹽酸 (yansuan), dan bahasa Jepang 塩酸
(ensan). Gas HCl disebut sebagai udara asam laut.
Produksi
asam klorida secara signifikan dicatat oleh Basilius
Valentinus pada abad
ke-15. Pada abad ke-17, Johann Rudolf
Glauber dari Karlstadt am
Main, Jerman
menggunakan natrium klorida dan asam sulfat untuk membuat natrium sulfat
melalui proses Mannheim. Proses ini akan melepaskan gas hidrogen klorida
sebagai produk sampingannya. Joseph Priestley
dari Leeds berhasil
menghasilkan hidrogen klorida murni pada tahun 1772, dan pada tahun 1818, Humphry Davy
dari Penzance,
Inggris, membuktikan
bahwa komposisi kimia zat tersebut terdiri dari hidrogen dan klorin.
Jabir bin Hayyan dalam gambar
abad pertengahan
Semasa
Revolusi Industri di Eropa, permintaan atas
senyawa-senyawa alkalin meningkat. Proses industri baru yang
mengijinkan produksi natrium karbonat
(soda abu) dalam skala besar berhasil dikembangkan oleh Nicolas Leblanc. Dalam proses Leblanc, natrium klorida diubah menjadi
natrium karbonat menggunakan asam sulfat, batu kapur, dan batubara. Proses ini
melepaskan hidrogen klorida sebagai produk samping.
Sebelum
diberlakukannya Undang-Undang Alkali tahun 1863 oleh Britania, HCl yang
berlebih dilepaskan ke udara bebas. Setelah berlakunya undang-undang ini,
produsen soda abu diwajibkan untuk melarutkan gas ini ke dalam air dan
menghasilkan asam klorida dalam skala industri.
Pada
abad ke-20, proses Leblanc digantikan oleh proses Solvay yang tidak menghasilkan asam klorida
sebagai produk sampingan. Setelah tahun 2000, asam klorida kebanyakan dihasilkan
dari pelarutan produk samping hidrogen klorida dari produksi industri senyawa
organik.
Sejak
tahun 1988, asam klorida telah dimasukkan ke dalam Tabel II Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan
Psikotropika karena
ia dapat digunakan dalam produksi heroin, kokaina, dan metamfetamina. Konvensi
ini disahkan di Indonesia oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1997.
Produksi
Asam klorida dibuat dengan melarutkan hidrogen
klorida ke dalam air. Hidrogen klorida dapat dihasilkan melalui
beberapa cara. Produksi skala besar asam klorida hampir selalu merupakan produk
sampingan dari produksi industri senyawa kimia lainnya.[3]
Pasar industri
Asam klorida diproduksi dalam bentuk larutan 38%
HCl (pekat). Konsentrasi yang lebih besar daripada 40% dimungkinkan secara
kimiawi, namun laju penguapan sangatlah tinggi, sehingga penyimpanan dan
penanganannya harus dilakukan dalam suhu rendah. Konsentrasi HCl yang paling
optimal untuk pengantaran produk adalah 30% sampai dengan 34%. Kandungan asam
klorida pada kebanyakan cairan pembersih umumnya berkisar antara 10% sampai
dengan 12%. Cairan pembersih tersebut harus diencerkan terlebih dahulu sebelum
digunakan.
Produsen asam klorida terbesar di dunia adalah Perusahaan Dow Chemical dengan total produksi
sebesar 2 juta ton per tahun (pengukuran dalam bentuk gas HCl). Produksi HCl
dunia diperkirakan sebesar 20 juta ton per tahun, dengan 3 juta ton berasal
dari sintesis langsung, dan sisanya merupakan hasil dari produk sampingan
sintesis organik.
Pembuatan Asam Klorida
Ketika mempelajari kimia dikenal adanya larutan.
Larutan pada dasarnya adalah fase yang homogen yang mengandung lebih dari satu
komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah yang besar disebut pelarut atau
solvent, sedang komponen yang terdapat dalam jumlah yang kecil disebut zat
terlarut atau solute. Konsentrasi suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah
solute yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat
dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain molaritas, molalitas, normalitas
dan sebagainya. Molaritas yaitu jumlah mol solute dalam satu liter larutan,
molalitas yaitu jumlah mol solute per 1000 gram pelarut sedangkan normalitas
yaitu jumlah gram ekuivalen solute dalam 1 liter larutan.
Dalam ilmu kimia, pengertian larutan ini sangat
penting karena hampir semua reaksi kimia terjadi dalam bentuk larutan. Larutan
dapat didefinisikan sebagai campuran serba sama dari dua komponen atau lebih
yang saling berdiri sendiri. Disebut campuran karena terdapat molekul-molekul,
atom-atom atau ion-ion dari dua zat atau lebih.
Larutan dikatakan homogen apabila campuran zat
tersebut komponen-komponen penyusunnya tidak dapat dibedakan satu dengan yang
lainnya lagi. Misalnya larutan gula dengan air dimana kita tidak dapat lagi
melihat dari bentuk gulanya, hal ini karena larutan sudah tercampur secara
homogen. Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan
konsentrasi yang tidak tepat dengan yang diinginkan, untuk itu diperlukan
praktikum dan pada praktikum acara ini akan dilaksanakan acara pembuatan dan
standarisasinya.
Dalam pembuatan larutan harus dilakukan seteliti
mungkin dan menggunakan perhitungan yang tepat, sehingga hasil yang didapatkan
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui konsentrasisebenarnya dari
larutan yang dihasilkan maka dilakukan standarisasi.
Dalam pembuatan larutan
yang berasal dari cairan, biasa disebut juga dengan "pengenceran".
Berikut ini adalah pembuatan Asam Klorida dengan kadar 2 N atau 2 Normal.
Karena Asam Klorida mempunyai bilangan valensi = 1, maka Normalitas HCl =
Molaritas HCL atau N (HCL) = M( HCl ).
Diketahui Asam Klorida Murni / Pekat mempunyai kadar 36,5 %. berarti
setiap 1000 ml larutan mengandung 36,5 g HCl.
Jadi cara pembuatan Asam Klorida 2 N adalah :
V1 : banyaknya larutan murni yang kita ambil
N1 : konsentrasi larutan yang akan kita encerkan
V2 : banyaknya larutan yang akan kita buat dengan pengenceran
N2 : konsentrasi larutan yang akan kita buat
Jika kita ketahui bahwa Kadar Asam Klorida Murni = 36-37 % ( N1 ) ~ 12
N
Maka perhitungan pembuatan Larutan Asam Klorida 2 N ( N2 ) sebanyak
1000 ml ( V2 ) adalah sebagai berikut :
V1.N1 = V2.N2
V1 = V2.N2 : N1
= 1000 ml. 2 N : 12 N
= 55,55556 ml ~ 55, 6 ml
- Ambil sekitar 55,6 ml Asam Klorida p lalu larutkan ke
dalam labu takar ukuran 1000 ml yang sudah berisi aquadest sebanyak
600 ml.
- Tambahkan aquadest hingga tanda secara pelan-pelan melalui dinding labu untuk
menghindari perubahan panas yang berlebihan yang mengakibatkan letupan.
- Kemudian diaduk dan dikocok sampai homogen.
Kegunaan Asam Klorida
Lalu apa sajakah kegunaan HCl di kehidupan kita sehari-hari? Nah,
berikut ini adalah beberapa bidang yang memanfaatkan HCl, baik pada skala
industri maupun skala rumah tangga.
- Asam klorida digunakan pada
industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida dari besi
atau baja.
- Sebagai bahan baku pembuatan
vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastik polyvinyl chloride
atau PVC.
- HCl merupakan bahan baku
pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan polyalumunium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang
digunakan sebagai bahan baku koagulan
dan flokulan. Koagulan dan
flokulan digunakan pada pengolahan air.
- Asam klorida dimanfaatkan
pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri, sebelum
dibuang ke badan air penerima.
- HCl digunakan pula dalam
proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange resin).
- Di laboratorium, asam
klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah
larutan.
- Asam klorida juga berguna
sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen.
- HCl digunakan pada proses
produksi gelatin dan bahan aditif
pada makanan.
- Pada skala industri, HCl
juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.
- Campuran asam klorida dan asam nitrat (HNO3) atau biasa
disebut dengan aqua regia, adalah campuran untuk melarutkan emas.
- Kegunaan-kegunaan lain dari
asam klorida diantaranya adalah pada proses produksi baterai, kembang api
dan lampu blitz kamera.
- Kemudian di bidang
budidaya HCl digunakan sifat korosifnya untuk proses desinfeksi baik alat
atau lokasi,yang jelas hanya sifat korosifnya yang lebih dimanfaatkan.
Kegunaan asam klorida atau HCl di atas hanyalah sebagian diantaranya. Masih
banyak bidang lain yang mempergunakannya
Sumber :
Cara penjumlahannya gimana? 100.2:12 Kok bisa dpt 55,6??? Kalo dijumlah langsung harusnya 166,6
BalasHapus